Rabu, 20 Januari 2010

Eros

Setiap kali hujan turun
Ia mengetuk jendela kamarku

Melepaskan kaos
dan celana jeansnya

Bulir-bulir hujan
menetes di kelopak matanya yang terkatup menghadap langit
jatuh di kelopak bibirnya yang mekar menawan seperti mawar
mengucur di kulit punggungnya yang halus
menciprat di betisnya

Ia menari telanjang di bawah hujan
mengikuti...
hentak hujan di atas tanah,
detak hujan di atas batu,
denting hujan di ujung ranting

Hingga aku melompat dari jendela
melepas kain
lebur bersama tariannya dan hujan...

Waktu hujan reda
dua kuntum bunga kemboja merah muda
gugur dari pohonnya
buliran hujan masih memeluhi kelopaknya
terbaring indah di pangkuan tanah basah


Kemang, 19 Januari 2010
Puisi Dewi Nova Wahyuni

0 komentar:

Posting Komentar

untuk teman-teman yg belum punya web or blog pada bagian kolom "BERI KOMENTAR SEBAGAI" : pilih Name / URL, Kolom nama di isi sesuai nama anda dan pada kolom URL kosongkan saja, demikianlah & terima kasih atas partisifasinya

KONSENSUS

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    14 tahun yang lalu

ARSIP

BERANDA