Meninggalkan Semarang
selalu kehilangan banyak
Beberapa menjengkelkan
seperti bell kereta yang berdentang keras di gendang telinga
Sebagian menyayat
seperti jerit peluit masinis yang dituduh komunis
Selalu harus kulewati kota tua
jendela-jendela kuno
yang pernah kuambil gambarmu pada sepotong petang
diam-diam ingin kukecup senyum yang ligar* di bibirmu
Lalu pada pagi putih
kereta membaku ke Jakarta
diringi lagu "Love me tender.."
mengertikah, setiap pergi aku berjanji kembali?
Waktu itu, aku lupa mengukur
seberapa tanah-tanah dan musim menghendakiku?
Kali ini, kutinggalkan statsiun Tawang
tanpa kata-kata dan air mata
Biarlah semesta memilihku
karena setelah Cirebon
aku kehilangan selera menggambar peta perjalanan
Statsiun Tawang, Semarang 30 Oktober 2009
Dewi Nova Wahyuni
*ligar: mekar dalam bahasa Sunda
Mengenal Tokoh Politik Muda dan Pejuang Kaum Perempuan Kabupaten Kapahiang
-
Neni Putri Anggota DPRD dan Ketua Partai Indonesia Sejahtera (PIS)
“ Untuk Mempertahankan Prinsip Saya Juga Bisa Melawan, Jangan Lihat Karena
Saya Peremp...
14 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
untuk teman-teman yg belum punya web or blog pada bagian kolom "BERI KOMENTAR SEBAGAI" : pilih Name / URL, Kolom nama di isi sesuai nama anda dan pada kolom URL kosongkan saja, demikianlah & terima kasih atas partisifasinya