Senin, 12 Oktober 2009

omong kosong

gulungan asap ini memedihkan mata
ku tunggu langkahmu di persimpangan
perut yang melilit ini kalah dengan isi kepala ku
ku buang jauh lamunan tentang bahagia
sebab menunggu perle waktu

kau berjanji disela harap
dikala mata telah sayup karena lapar
sewaktu dering ponsel menjadi pengalihan
kau tau aku berkejar dengan waktu
menunggu tangis anak alam reda

kuyup basah kepala tak terasa
karena terasa menyejukkan gelora amarah
kau tau ada 2000 anak lulusan menengah akan menganggur
sedangkan pundi yang kau simpan dibalik dapurmu tak tercium oleh kecoa

panggilan pulang membuat telinga gundah
masih ada harapan kah untuk berubah
karena jiwa telah terpasung
namun cita-cita tak pernah kalah oleh janji

sebatang rokok secangkir teh
tak dapat menghilang peluh dan gelora
besok akan ku tunggu lagi
entah lusa atau sewindu lagi
akan kutancapkan stempel di dahimu
omong kosong...............

janji tak mampu membeli..
mimpi atau hidup kami
karena semua telah jelas
abu rokok ini telah mencair bersama hujan

sandiwara itu akan merusak semua
cita-cita juga mimpi
dan Pundi-pundimu akan hangus jua
karena semua tak abadi

kemolekan dan keanggunan itu basi
santun dan jumawa itu polesan
untuk memberi mimpi
untuk bersandiwara
untuk menunda semua, mungkin
untuk membunuh cita-cita
meski dengan niat bertahan hidup

kau tau......
omong kosong.......
hanya itu..............
bila rakyat marah tak ada obatnya
jika lapar telah mencapai tenggorokan
arit dan palu maju kedepan

enyakkan alasanmu
karena ini nyata
omong kosong..............kau akan digulup asap rokok ku
itu caramu...................t
api benci dak bisa dihapus dengan tetes air hujan
akan kurajam jiwamu, jika mulai kau sakiti rakyatku...
omong kosong.......................

edo

0 komentar:

Posting Komentar

untuk teman-teman yg belum punya web or blog pada bagian kolom "BERI KOMENTAR SEBAGAI" : pilih Name / URL, Kolom nama di isi sesuai nama anda dan pada kolom URL kosongkan saja, demikianlah & terima kasih atas partisifasinya

KONSENSUS

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    15 tahun yang lalu

ARSIP

BERANDA