Selasa, 08 September 2009

MEDEKA

Segelas kopi ini
mengenggam asa yang ada
lama...dan tak menemukan jawab

gelas ini telah sumbing
kalah dengan keharusan Evolusi
tapi,...asa itu tetap
tak terganti dan menemukan jawab

kursi ini.,
tempat aku duduk dan merenung jiwa
juga tempat kawan tertawa, mengeluh juga marah
tapi dia tetap diam
meski rayap mencoba merobohkan
Tetap diam.....
Meski puluhan kilo beban
menguncang, mengeret, dan kadang terguling

setiap pagi...
Kadang setiap jam
setiap sendiri
gelora itu makin jauh
mengalahkan kursi dan gelas kopiku

setiap pagi...
Aku juga bertanya
dalam jiwa
yang paling dalam
apa arti semua ?
Tentang langkah selama ini.,
tentang prinsip yang tak kompromi
tentang masa depan
diriku, keluarga, bangsa dan sosialisme

aku tak mungkin...
Mundur ato mengeluh
apa lagi merutu
karena ini jalanku...
Lawang agung sejarah
hidup. Cinta dan pengabdian

tak mungkin...
Kalah dan lari
gelas, kursi ku pun tak lari
meski perih, berat dan menyakitkan
karena...
Ini keyakinan
ini tentang hari
tentang waktu
tentang detik
ini masalah jiwa
juga tentang kegamangan

milyaran Detik.,
jutaan menit,
ribuan jam
puluhan tahun
aku bergelut dengan ini

tak mungkin.,
ditukar gaji jutaan
ditukar dgn sepetak sawah
ditukar jabatan
untuk membunuh demokrasi
mengamankan modal borjuasi
menghianati keyakinan, teman dan cinta

hari...
Kau pratasti jiwa
penginggat kala gunda
menguatkan kala goyah
tetap kuat kan kami
belajar, menyerang ditengah-tengah
massa, solidaritas dan support
bukan untuk diriku,
bukan untuk mereka,
bukan juga..... untuk kau kekasihku

ini untuk kita
untuk semua
untuk negara
untuk dunia
agar lebih baik

abadi bersama mengukir sejarah
karena aku bosan jadi budak
karena semua telah bukan menjadi milik kita..
tanah, air dan udara
semua yang terkandung didalamnya
dirahim ibu pertiwi

sudah tergadai.....
kadang malu dengan kursi yang kududuki ini
tak enak hati dengan kopi yang kusedu
meresah kalah dengan gelas ini
karena mereka selalu mereka jejak
langkah perjuangan ini

hari....
kau tak menunggu ku
akan ku buat kau tersipu
akan ku peluk erat kemenangan itu
aku berjanji.......

0 komentar:

Posting Komentar

untuk teman-teman yg belum punya web or blog pada bagian kolom "BERI KOMENTAR SEBAGAI" : pilih Name / URL, Kolom nama di isi sesuai nama anda dan pada kolom URL kosongkan saja, demikianlah & terima kasih atas partisifasinya

KONSENSUS

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    15 tahun yang lalu

ARSIP

BERANDA