Selasa, 15 September 2009

Candu

Hamparan padi itu bak permadani
besok berubah menjadi beras
lusa akan menjadi nasi

burung-burung yang beterbangan itu akan susah
mungkin juga akan hijra
ato menjarah
karena lapar
sebab tak ada yang dimakan

bisa saja semuanya jd amuk massa
karena candu
ketagihan memakan nasi
dan itu akan memicu

apa rasanya
ditinggalkan...
Betapa sakitnya diabaikan
betapa pilunya tak makan

nasi itu candu hidup
nasi memberi tagihan perut
itu jadi rebutan
itu akhir aktivitas hidup

silahkan ambil beras itu
makan yang banyak agar bisa tidur lagi
beras itu tak lg berarti bagi petani
hutang pupuk tlah membumi
candu hidup akan mahal dibeli

padi jatuh ditangan penghisap
seperti hidup kita yang terhisap
besok atau lusa burung-burung itu akan datang
bersama tikus mengerogoti lumbung penghisap

karena nasi itu candu
jadi mau tidak mau kami harus makan
jika kau kejam jangan dibagi
biar kami rampas sendiri

biar kau mengeluh
menarik nafas sendu sedan
akan kami congkel semuanya
burukmu hingga borokmu
dan kau akan kembali kehabitatmu
habitan si penindas
hidup diatas jualan kertas

jika tiba waktunya
kau akan tau
begitu besar semangat itu......

0 komentar:

Posting Komentar

untuk teman-teman yg belum punya web or blog pada bagian kolom "BERI KOMENTAR SEBAGAI" : pilih Name / URL, Kolom nama di isi sesuai nama anda dan pada kolom URL kosongkan saja, demikianlah & terima kasih atas partisifasinya

KONSENSUS

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    15 tahun yang lalu

ARSIP

BERANDA