Rabu, 24 Februari 2010

Terlalu


Seuntai...
Tak cukup buat semua

tak akan sehangat terik
juga sesejuk lekuk
putih...
Memabukkah

tubuhmu...
Lekuk...
Hangatmu...
Mempesonaku

cinta yang terlalu
bak butiran wiski
memabukkan aku
cemburu ini
seperti panas tubuhmu
sistematis terlalu

bayangkan putih itu mengangga...
Congkaknya isi tubuhmu
membuat semua membara
membuka balut tubuhmu

terlalu...
Ketika sadar semua semu
menyeringai malu
ah...katamu
benalu...
Malu...

yang ku tenguk
liurku...
Bukan tengkuk
lehermu...
Birahiku...
Birahimu..
Satu...
Menusuk selangkang
mengerang...

balur tubuh terbuka
bangsat...
Laknat...
Telan uang rakyat

terlalu...
Tubuhmu
lekukmu
kelaminmu
pesonamu
Haram itu....
Terlalu...
Caramu...
Itu....

seperti nyata...
Bernilai sama...
Kemaluanmu
malu...
Tindakmu...
Terlalu
memicu birahi
mengelopak sendimu
bak cumbu malammu
semua berlalu
dengan gumulan tingkahmu
mensetubuhi
Pembela Korupsi....


Kumpulan puisi : edo Saman

Kutulis saat Perih melihat PArtai yang mengaku Reformis justru membela pejabat terindikasi korupsi pada kasus century

0 komentar:

Posting Komentar

untuk teman-teman yg belum punya web or blog pada bagian kolom "BERI KOMENTAR SEBAGAI" : pilih Name / URL, Kolom nama di isi sesuai nama anda dan pada kolom URL kosongkan saja, demikianlah & terima kasih atas partisifasinya

KONSENSUS

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    14 tahun yang lalu

ARSIP

BERANDA